PERCOBAAN 17
MEMBUAT APLKASI BUZZER DAN LED BERBASIS ATMEGA
8535
1.
TUJUAN :
AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT RANGKAIAN APLIKASI BUZZER DAN LED BERBASIS ATMEGA 8535
2.
ALAT
DAN BAHAN :
A. ATMEGA 8535
B. LED
C. PROTEUS
A. ATMEGA 8535
B. LED
C. PROTEUS
D. BUZZER
3. TEORI
:
A. JELASKAN TENTANG ATMEGA 8535
A. JELASKAN TENTANG ATMEGA 8535
Mikrokontroller
merupakan contoh suatu sistem komputer sederhana yang masuk dalam kategori
embedded komputer. Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen
seperti: processor, memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller
memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan
instruksi (program) yang dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti
elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal,
sebagai bagian utama danbeberapa peripheral lain yang harus ditambahkan,
seperti kristal dan kapasitor.
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.
AVR
dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega,
dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah
ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih Atmega8535
karena populasi yang banyak, sehingga ketersediaan komponen dan referensi
penunjang lebih terjamin
Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR
Keterangan:
• Flash adalah suatu jenis
Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus
dijalankan oleh mikrokontroler
• RAM (Random Acces Memory)
merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan
pengolahan data ketika program sedang running
• EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data
secara permanen oleh program yang sedang running
• Port I/O adalah kaki untuk
jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi
program
• Timer adalah modul dalam
hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
• UART (Universal
Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara
serial asynchronous
• PWM (Pulse Width
Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa
• ADC (Analog to Digital
Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range
tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range
tertentu
• SPI (Serial Peripheral
Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial
synchronous
• ISP (In System
Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram
langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal
B. JELASKAN TENTANG LED
Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya – Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Simbol dan Bentuk LED
(Light Emitting Diode)
Cara
Kerja LED (Light Emitting Diode)
Seperti
dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari
Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua
kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip
semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang
dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk
menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri
tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K),
Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material).
Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan
cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan
cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai
Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
C. PENGERTIAN BUZZER DAN CARA KERJANYA
Buzzer Listrik adalah
sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran
suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering
digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan
mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang
sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal
ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih
murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian
Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga
sering disebut dengan Beeper.
Cara
Kerja Buzzer
Seperti namanya, Piezoelectric Buzzer adalah
jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau
bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan
menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara
atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator.
Berikut ini adalah gambar
bentuk dan struktur dasar dari sebuah Piezoelectric Buzzer.
Jika dibandingkan dengan Speaker, Piezo Buzzer
relatif lebih mudah untuk digerakan. Sebagai contoh, Piezo Buzzer dapat
digerakan hanya dengan menggunakan output langsung dari sebuah IC TTL, hal ini
sangat berbeda dengan Speaker yang harus menggunakan penguat khusus untuk
menggerakan Speaker agar mendapatkan intensitas suara yang dapat didengar oleh
manusia.
Piezo Buzzer
dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5 kHz
hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional Piezoelectric
Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.
4.
LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN
Memabuat Rangkaian
seperti pada Percobaan 16
Pembuatan Script menggunakan Baskom AVR
Gambar 16.1 pembuatan script dalam Baskom AVR.
5.
Analisa
hasil Percobaan.
Berdasakan rangkaian diatas adalah aplikasi Buzzer dan
LED berbasis Atmega 8535 yang menyala satu per satu kelompok seakan-akan
LED tersebut yang berjalan di tambahkan dengan komponen bazzer yang ikut
berbunyi mengiringi jalannya lampu LED dalam komponen tersebut. Clock pada alat
lampu berjalan ini adalah tegangan yang berdetak secara tetap terhadap waktu.
Agar dapat menghasilkan clock, dibutuhkan ATMEGA 8535 yang mempunyai berbagai
fitur untuk melakukan pemrograman dalam mikrokontroler AVR, Atmega 8535 dapat bekerja
karena dibantu oleh aplikasi Baskom AVR yang menggunakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi Untuk melakukan pemindahan dari komputer ke
dalam chip dan melakukan simulasi di dalam suatu Rangkaian yang telah di
buat di dalam Proteus 8.6.
6.
Kesimpulan.
Dari
rangkaian diatas dapat dilihat bahwa suatu rangkaian buzzer dan running LED
juga dapat di buat menggunakan Komponen ATMEGA 8535 yang berfungsi
sebagai pembangkit clock aktif, dan dapat dilihat pada rangkaian diatas ATMEGA
8535 yang dapat Dikombinasikan dengan aplikasi Baskom AVR yang berbasis
Microkontroler yang berfungsi sebagai komponen yang dapat memindahkan nyala
lampu secara bergantian bisa dari low ke high (0 ke 9) maupun High ke Low (9 ke
0) melalui bahasa pemrograman yang di terapkan dalam Rangkaian yang telah di
buat di Proteus 8.6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar